Kamis, 29 Mei 2014

Cara Membuat Brownies Chocolate Chip

 Cara Membuat Brownies Chocolate Chip

Resep Brownies Chocolate Chip 

Disaat santai, sambil nonton televisi atau duduk di pakarangan rumah, kurang lengkap tanpa sepiring kue. Nah, bila Anda bingung hendak membuat kue apa, berikut kami berikan resep membuat brownies chocolate chip.

Bahan :

- 20 g margarin
- 400 g cokelat batang/cooking chocolate, cincang
- 100 ml double cream/krim kental
- 120 g gula pasir
- 3 butir telur ayam


Ayak jadi satu:

- 150 g tepung terigu Segi Tiga Biru
- 1/2 sdt vanili bubuk
- 1/4 sdt garam
- 1/2 sdt baking powder


Cara pembuatan:
1. Tim cokelat bersama margarin dan krim hingga leleh. Angkat, sisihkan.
2. Kocok gula dan telur hingga larut.
3. Masukkan campuran terigu, aduk rata.
4. Tuangi cokelat leleh, aduk rata.
5. Tambahkan chocolate chips, aduk rata.
6. Semir loyang segi empat 30 x 30 x 10 cm dengan margarin, alasi dasarnya dengan kertas roti.
7. Tuangkan dalam loyang, ratakan.
8. Panggang dalam oven panas 180 C selama 30 menit hingga matang.
9. Angkat dan dinginkan.10.
10. Potong-potong. Sajikan.


Selamat mencoba!

Olahan Beras Merah

Kue Panca Warna

 

Bahan A Kue Panca Warna :

  • 90 gr tepung beras merah
  • 175 ml santan encer, rebus hingga mendidih
  • 60 gr tepung kanji
  • 60 gr gula pasir
  • 150 ml santan kental
  • Sedikit garam
Bahan B Kue Panca Warna :
  • 75 gr tepung ketan
  • 100 gr pacar cina, rebus
  • 100 ml santan kental
  • 15 gr tepung kanji
  • 60 gr gula pasir
  • sedikit garam
Cara Membuat Kue Panca Warna :
  1. Buat adonan A: Campur tepung beras dengan santan encer mendidih, aduk rata sampai kental. Dinginkan. Masukkan tepung kanji, gula pasir, garam, tambahkan santan sedikit demi sedikit sambil diaduk rata.
  2. Ambil cetakan kue mangkuk, olesi dengan minyak goreng, kukus sebentar. Masukkan adonan A setengah mangkuk, kukus selama 15 menit.
  3. Buat adonan B: Campur semua bahan B, aduk rata. Masukan adonan B ke atas adonan A yang tengah dikukus, lanjutkan mengukus selama 25-30 menit. Angkat, dinginkan, keluarkan dari cetakan.
Untuk 20 buah
Nilai gizi per buah:
Energi: 105 Kal
Protein: 1 gr
Lemak: 10 gr
Karbohidrat: 10,3 gr

 

Bahaya Junk Food Bagi Kesehatan

Bahaya Junk Food Bagi Kesehatan

 

     Siapa yang tidak suka menyantap makanan jenis fast food atau cepat saji,  sepertinya sulit untuk disangkal jika hampir semua orang pernah menyantapnya. Baik saat kita belanja di supermarket atau saat di rumah ketika menonton film kita juga ditemani dengan makanan junk food.
Selain itu, dalam setiap kesempatan kita mengkonsumsi makanan jenis junk food, kita juga mengkonsumsi minuman bersoda sebagai penambah selera dalam makanan. Dan hal ini umumnya tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa tapi juga anak-anak.
Junk food, saat ini merupakan makanan yang paling banyak dijumpai di mana-mana dan banyak dikonsumsi orang, alasannya antara lain mudah didapat, harga relatif murah, rasa yang enak dan penampilan yang menarik. Pizza, fried chicken, burger dan berbagai soft drink merupakan contoh junkfood yang sangat populer, bahkan sudah menjadi santapan wajib sehari-hari bagi sebagian orang.
Berikut ini kandungan yang berbahaya di dalam Junk Food :
  • Lemak Jenuh
Sebagai hasil olahan industri makanan, junk food biasanya banyak mengandung lemak jenuh. Oleh karena itu, harganya sangat murah dan ketika dipanaskan dapat bertahan pada temperatur tinggi. Bahayanya, lemak jenuh bisa menjadi biang kegemukan dan meningkatnya kadar kolesterol dalam darah. apabila kondisi tersebut terjadi pada seseorang, maka masalah kesehatan serius lainnya pun akan terpicu. Kanker, penyakit jantung, dan stroke adalah contoh penyakit yang diakibatkan oleh kandungan lemak jenuh tinggi.
  •  Garam
Garam atau monosodium klorida atau natrium klorida merupakan kandungan junk food yang juga perlu disikapi hati-hati. Kadar Garam yang baik untuk dikonsumsi adalah tidak lebih dari 5 gram per hari, dan sangat dianjurkan bagi orang dewasa yang memiliki tekanan darah normal. sementara itu, kandungan garam pada junk food biasanya relatif tinggi
Kita memang membutuhkan zat perasa ini untuk membantu fungsi metabolisme tubuh. Namun, bila berlebihan mengonsumsi penghilang rasa hambar tersebut, maka resiko tekanan darah tinggi akan meningkat.
  •  Gula
Kandungan junk food lainnya yang tak kalah tinggi adalah gula.
Minuman ringan, biskuit, kue, dan permen mengandung gula yang tidak sedikit. Kendati secara tidak langsung berhubungan dengan penyakit jantung dan diabetes, kelebihan gula dapat mengakibatkan kegemukan atau obesitas pada usia muda.
Masalah kesehatan lainnya yang bisa disebabkan oleh kadar gula berlebihan adalah tooth decay atau kerusakan gigi, mengurangi level kolesterol berguna, meningkatkan kadar lemak dalam darah yang berhubungan dengan diabetes, dan penyakit jantung.
  • Penambah Cita Rasa atau Zat aditif Sintetis
Zat lain yang terkandung dalam junk food secara berlebihan adalah bahan tambahan atau zat aditif. Umumnya zat aditif ini digunakan untuk mengawetkan dan mempertahankan warna, rasa, dan bentuk. Apa sebenarnya penambah cita rasa atau zat aditif sintetis yang bisa menimbulkan cita rasa tersebut? Pada dasarnya zat aditif sintetis ini adalah sejenis natrium atau sodium yang menjadi sumber utama garam dapur dan vetsin atau MSG (Monosodium Glutamat). Nah, unsur inilah yang menjadi penggugah selera makanan cepat saji atau junk food.

Rabu, 28 Mei 2014

Pembuatan Dodol wortel

Pembuatan Dodol wortel

Dodol wortel? Nggak salah?
Kenapa belum pernah makan ya ? atau malah belum pernah dengar ada dodol wortel?
Sebelum membuat siapin dulu yah alat-alat dan bahannya.

Alat-alat yang perlu disiapin :
- Blender
- Panci stainless
- Wajan stainless
- Loyang
- Pisau
- Plastik atau kertas minyak
- Pengaduk kayu

Kalau untuk bahan-bahannya yang perlu kalian siapin adalah :
- 1,5 kg umbi wortel
- 125 gram tepung beras
- 175 gram tepung ketan
- 1 gram asam sitrat per satu kg bahan
- 1 sendok makan mentega putih
- 600 gram gula pasir
- 100 gram gula merah
- 500 cc santan kelapa (dari satu butir kelapa)
- 0,3 gram Natrium benzoate untuk satu kg bahan

Cara buatnya :
- Umbi wortel di cuci lalu dikupas en direbus atau dikukus selama 5 menit
- Umbinya dipotong kecil-kecil lalu diblender sampai jadi bubur wortel
- Santan direbus en ditambahi gula biar manis
- Bahan-bahan lainnya dicampur kecuali mentega putih lalu ditambahkan ke dalam bubur wortel.
- Adonan tadi dimasak sampai kental lalu ditambahkan mentega putih pada saat adonan udah hampir kalis (adonannya enggak lengket di pengaduk dan pemasakan siap dihentikan).
- Masukin adonan yang udah matang tadi ke dalam loyang
- Ambil dodol yang udah dingin dengan cara dipotong-potong. Lalu bungkus deh pakai kertas minyak atau plastik.

Nah sobat, ternyata wortel bisa dibuat aneka macam makanan kan? Biar nggak melulu dijadiin sayur tapi ada variasi gitu. Jadinya kan sobat lebih semangat makannya. Bener nggak? Yuk, kapan-kapan resepnya dicoba di rumah. Ato mungkin ada resep lain yg juga yummy dari wortel???? Share di sini yaaa …

Perkedel tahu wortel

Perkedel tahu wortel


     Sobat suka enggak minum jus wortel? Loh katanya bikin perkedel wortel kok jadi jus wortel sih? Nggak konsisten deh!
     Tunggu dulu guys, kalau kalian senang minum en bikin jus wortel di rumah. Tuh ampasnya wortel bisa kalian manfaatin loh jadi perkedel wortel. Lumayan kan? Sayang kalau terus-terusan dibuang. Nah, sobat bisa manfaatin tuh ampas wortel jadi makanan yang enak, hemat biaya en tentunya sehat dong.


Oke deh, langsung aja yah. Ini dia bahan-bahan yang perlu kalian siapin :
- 6 tahu putih dihaluskan
- Kalau gak ada ampas wortel bisa pakai satu buah wortel yang diparut
- 2 batang bawang diiris tipis
- 1 butir kuning telur
- 1 butir putih telur

Bahan-bahan bumbu yang dihalusin :
- 3 siung bawang putih
- 15 biji merica butiran atau pakai merica bubuk secukupnya juga boleh
- Garam secukupnya

Cara bikinnya gampang banget:
- Tahu yang udah dihalusin tadi dicampur sama wortel, bumbu halus, daun bawang en kuning telur di dalam wadah. Aduk sampi tercampur rata.
- Setelah itu bentuk deh sesuai selera. Mau bentuk bulet-bulet, kotak, segitiga atau apa terserah deh.
- Setelah dibentuk, celupkan ke dalam putih telur dan goreng sampai matang en warnanya kecoklatan.
- Siap deh disajikan en disantap rame-rame, hehe.

Pembuatan Crepes wortel

Pembuatan Crepes wortel

Siapa sih yang enggak tahu sayuran yang satu ini ?

     Sobat semua pastinya udah akrab banget sama kan wortel? Atau jangan-jangan pada enggak suka makan wortel?

     Sayuran ini emang hebat banget. Kandungan berbagai vitamin di dalamnya bisa bikin kita sehat lho! Jadi sayang banget kalau sobat semua enggak doyan wortel. Biasanya sih yang enggak doyan makan sayuran itu anak-anak kecil. Masak mau sih sobat disamain sama anak kecil?

   Padahal nih, wortel itu bisa bikin sehat loh. Ia mampu mencegah kanker karena kandungan falcarinol, menyehatkan kulit, menjaga kesehatan mata karena kandungan vitamin A di dalamnya dan bisa bikin awet muda karena kandungan beta karotennya mampu membantu tubuh melawan radikal bebas. Selain itu wortel juga bisa menurunkan kolesterol dan mencegah penyakit jantung kalau diminum setiap hari. Tuh kan banyak banget manfaat wortel. Sayang kan kalau kita nggak suka makan wortel?

   Nah, sekarang saya pengen berbagi sama sobat semua tentang olahan  masakan wortel biar makin menggoda dimakan. Yah, biar sobat en adek-adek kecil itu jadi doyan makan wortel, gimana?  Langsung aja deh yah, cekidot :

Bahan: 
  • 1 butir telur 
  • 170 cc susu cair 
  • 60 gram tepung terigu 
  • 1 sendok makan minyak salad 
  • 50 gram mentega 
  • 50 gram wortel  lalu rebus sebentar, haluskan 
  • 50 kembang kol lalu rebus sebentar, haluskan 
  • 100 keju parut

Cara Pembuatan :
  • Cara bikin crepe : aduk telur en susu lalu tuangin ke dalam tepung terigu sambil diaduk sampai rata. Tambahkan minyak salad, aduk lalu sisihkan. Tinggal buat crepe deh tipis-tipis dengan diameter 18 cm. sisihkan.
  • Crepe tadi sobat olesin dengan mentega lalu tambahkan wortel, kembang kol en keju parut. Gulung-gulung atau bisa juga dilipat dengan bentuk corong atau segitiga.
  • Crepes ini buat 10 porsi en sajikan saat masih hangat-hangat. Duh enak kayaknya dingin-dingin gini makan crepes wortel anget-anget.

Satu lagi, ini saya ada tips cara bikin crepe yang garing kriuk-kriuk.

  • Pakai wajan khusus ya. Biasanya bisa diperoleh di pasar tradisional.
  • Biasanya adonan yang enggak pake telur en susu akan menghasilkan crepe yang lebih garing
  • Biar adonannya bisa lembut nih pake aja alat pengocok tangan untuk mencampur adonan crepe. Setelah itu saring pake saringan.
  •  Tahu nggak guys, adonan crepe itu bisa tahan sampai satu minggu loh kalau disimpan dalam lemari pendingin. Biasanya sih kalau adonannya disimpan dulu di dalam lemari es, crepe yang dihasilkan bisa lebih garing. Jadi kalau habis bikin crepe en adonannya masih sisa jangan dibuang yah. Simpen aja di lemari es, siapa tahu besok-besok pengen bikin lagi.

 


Makanan yang Membakar Lemak Dengan Cepat

5 Makanan super ini bakar lemak dengan cepat!

5 Makanan super ini bakar lemak dengan cepat! 
Semua orang percaya bahwa ika ingin menurunkan berat badan Anda harus mengurangi konsumsi makanan. Namun faktanya, menurunkan berat badan bukan berarti Anda harus selalu mengurangi makanan yang dikonsumsi. Menambah konsumsi makanan yang bisa membantu membakar kalori juga bisa membantu Anda menurunkan berat badan.

Ada banyak makanan super yang bisa dikonsumsi untuk meningkatkan metabolisme dan membantu membakar lemak. Berikut ini adalah beberapa makanan yang akan membantu Anda membakar lebih banyak kalori untuk mempercepat menurunkan berat badan, seperti dilansir oleh Health Me Up (22/05).

1. Teh hijau
Teh hijau memang dikenal sebagai minuman yang menyehatkan. Sebelum ini penelitian mengungkap bahwa teh hijau tak bisa membantu membakar lemak. Namun antioksidan bernama EGCH dalam teh hijau ditengarai bisa membantu meningkatkan metabolisme dan membakar kalori. Dengan begitu, teh hijau juga bisa dikonsumsi jika Anda ingin membakar kalori lebih banyak.

2. Oat
Oat merupakan salah satu sarapan ideal bagi Anda yang ingin menurunkan berat badan. Oat membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna sehingga akan menjaga tingkat gula darah dan insulin dalam tubuh. Selain itu, oat juga membuat Anda kenyang lebih lama dan membantu membakar lemak.

3. Brown rice
Jika ingin menurunkan berat badan, jangan makan nasi putih. Sebagai gantinya, konsumsi brown rice. Brown rice adalah makanan biji-bijian utuh yang mengandung banyak vitamin dan mineral seperti vitamin E, B, magnesium, zat besi, sekaligus lemak. Brown rice akan mencegah Anda merasa lapar, meningkatkan fungsi usus, dan meningkatkan metabolisme.

4. Kacang
Kacang-kacangan seperti walnut dan almond mengandung lemak sehat yang membantu membakar lemak jenuh serta mempercepat metabolisme tubuh. Selain itu, mengonsumsi kacang akan membuat Anda merasa kenyang lebih lama. Konsumsi kacang sebagai makanan atau camilan.

5. Yogurt rendah lemak
Peneliti menemukan bahwa produk susu yang rendah lemak seperti yogurt bisa membantu menurunkan berat badan. Selain itu, yogurt juga membantu membuat Anda kenyang lebih lama dan tak mudah lapar. Yogurt juga memberikan asupan energi yang Anda butuhkan untuk beraktivitas seharian.

Itulah beberapa jenis makanan super yang bisa Anda konsumsi untuk meningkatkan metabolisme dan membantu membakar lemak lebih cepat. Selain mengonsumsi makanan di atas, jangan lupa juga untuk berolahraga secara teratur dan melakukan pola makan yang sehat.

5 Alasan untuk makan lebih banyak kecambah

5 Alasan untuk makan lebih banyak kecambah


5 Alasan untuk makan lebih banyak kecambah

Kecambah biasanya digunakan sebagai tambahan dalam masakan dan seringkali dihindari oleh banyak orang. Padahal kecambah merupakan salah satu makanan super yang kaya nutrisi, mineral, dan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.

Kecambah diketahui membantu membersihkan darah dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, kecambah juga mengandung vitamin E, potasium, zat besi, antioksidan, niacin, riboflavin, tembaga. dan magnesium. Semua kandungan tersebut diperlukan tubuh agar tetap sehat dan kuat.
Berikut adalah beberapa manfaat yang tersembunyi dalam kecambah dan mengapa Anda harus mengonsumsi lebih banyak kecambah, seperti dilansir oleh Health Me Up (24/05).
1. Pencernaan
Kecambah mengandung banyak enzim yang membantu proses pencernaan serta meningkatkan penyerapan nutrisi pada saluran pencernaan. Kecambah juga dipenuhi oleh serat yang membantu mencegah konstipasi, diare, dan bahkan menangkal kanker.

2. Meningkatkan metabolisme
Kecambah mengandung enzim khusus yang tak dimiliki oleh makanan lain. Kecambah juga mengandung banyak protein yang penting untuk memperbaiki organ tubuh, regenerasi kulit, pertumbuhan tulang, dan pengembangan otot.

3. Mencegah anemia
Jika Anda memiliki penyakit anemia atau kekurangan zat besi, mengonsumsi kecambah sangat baik dilakukan. Kecambah membantu produksi sel darah merah dan meningkatkan sirkulasi darah. Atasi anemia dengan mengonsumsi lebih banyak kecambah.

4. Menurunkan berat badan
Kecambah tak hanya dipenuhi vitamin dan nutrisi, tetapi juga serat yang akan membantu Anda merasa kenyang lebih lama. Selain itu kecambah juga melepaskan hormon ghrelin yang mencegah Anda makan berlebihan. Dengan begitu, mengonsumsi kecambah juga bisa membantu Anda menurunkan berat badan.

5. Kesehatan jantung
Kecambah yang merupakan sumber asam lemak omega-3 akan membantu menurunkan tingkat kolesterol jahat pada pembuluh darah dan arteri. Kecambah juga kaya akan potasium yang bisa menurunkan tekanan darah, meningkatkan sirkulasi darah dan mencegah serangan jantung serta stroke.

Itulah lima manfaat kesehatan yang tersembunyi dalam kecambah dan mengapa Anda harus lebih banyak mengonsumsi kecambah setiap hari. Tambahkan kecambah pada diet Anda dan nikmati khasiatnya seperti di ata
s.

Cara Pembuatan Keju

     Keju adalah salah satu hasil olahan susu yang lezat dan bergizi tinggi. Nah, kalau selama ini kita hanya melihat bentuk keju yang sudah jadi dan siap dikonsumsi, sekarang kita melihat cara pembuatan keju, yuk!
Pabrik keju yang kita kunjungi adalah pabrik keju Natura yang terletak di Bukit Baros, Sukabumi, Jawa Barat. 
   Di pabrik keju ini, susu yang menjadi bahan dasarnya diambil dari KUD (Koperasi Unit Desa) yang ada di Sukabumi.
 
  • Awalnya, susu diperah langsung dari sapi betina yang sehat. 
  • Susu segar itu ditampung dulu dalam tabung (milk can). 
  • Setelah terkumpul banyak, susu tersebut kemudian dipanaskan dengan suhu  60 derajat selama 30 menit. Proses ini disebut pasteurisasi, yaitu proses sterilisasi kuman dengan pemanasan untuk membunuh bakteri patogen (bakteri negatif).  
  • Susu tersebut kemudian dimasukkan ke dalam bejana untuk didinginkan. Lalu, diberi bakteri Lactobacillus Bulgaricus, yaitu bakteri positif yang berguna bagi kesehatan kita. Selain itu, diberi lagi tambahan enzim rennet untuk merekatkan susu, yang kemudian akan menggumpal seperti tahu. Dalam bejana tersebut, susu yang telah menggumpal kemudian dipotong-potong dengan pisau khusus, sehingga berbentuk seperti tahu. 
  • Potongan keju yang sudah jadi itu, kemudian dipisahkan dari air. 
  • Setelah itu, potongan tersebut dimasukkan ke dalam cetakan dan dipres. 
  • Selesai dicetak, keju tersebut kemudian direndam air garam supaya lebih awet, lalu diperam dalam ruangan pendingin selama 1,5 bulan atau lebih.
Jenis keju sesuai masa pengeramannya
  • Young : Adalah keju dengan masa pengeraman 1,5 bulan. Biasanya keju ini digunakan untuk isi roti atau bisa dimakan langsung.
  • Middle :  Adalah keju dengan masa pengeraman 2 bulan. Biasanya keju ini digunakan untuk campuran masakan atau makanan olahan, seperti macaroni panggang, pastel, dan sebagainya.
  • Old :  Adalah keju dengan masa pengeraman lebih dari 4 bulan. Keju old ini aromanya keras. Biasanya keju ini digunakan untuk campuran kue-kue kering.
Selain ketiga keju tersebut, ada juga Cummin, yaitu keju beraroma rempah dan khas. Biasanya keju ini dihidangkan sebagai campuran makanan olahan atau teman makan crackers.

Cara Pembuatan Ice Cream

 Cara Pembuatan Ice Cream

    Es krim dapat didefinisikan sebagai makanan beku yang dibuat dari produk susu (dairy) dan dikombinasikan dengan pemberi rasa (flavor) dan pemanis (sweetener) (David, 1994). Menurut Standar Nasional Indonesia, es krim adalah sejenis makanan semi padat yang dibuat dengan cara pembekuan tepung es krim atau campuran susu, lemak hewani maupun nabati, gula, dan dengan atau tanpa bahan makanan lain yang diizinkan. Campuran bahan es krim diaduk ketika didinginkan untuk mencegah pembentukan Kristal es yang besar. Secara tradisional, penurunan temperatur campuran dilakukan dengan cara mencelupkan campuran ke dalam campuran es dan garam.

     Secara umum, komposisi bahan-bahan pembuat es krim adalah sebagai berikut: 10-16% lemak susu (milkfat), 9-12% padatan susu bukan lemak (milk solids-non-fat, MSNF), 12-16% pemanis, 0,2-0,5% penstabil (stabilizer) dan pengemulsi (emulsifier), dan 55-64% air. (Pearson, 1980)
Berdasarkan komposisinya, es krim terbagi menjadi empat kategori, yaitu kategori ekonomi (economy brand), kategori standar (standard brand), kategori premium (premium brand), dan kategori super premium (super premium brand) (Person, 1980). Perbedaan komposisi yang mendasari pembagian kategori dapat dilihat pada Tabel 2.

1    Bahan baku pembuatan es krim

Hampir semua es krim diproduksi dari campuran produk susu (dairy);berupa susu, krim, maupun padatan lemaknya; minyak sayur atau mentega, pemanis, penstabil, dan pengemulsi. Pemberi/penguat rasa (flavor), pewarna (color), dan bahan lain dapat ditambahkan pada tahap akhir proses produksi. (Person, 1980)
Pada umumnya, campuran tersebut hanya membentuk 50% dari volume akhir es krim, sisanya merupakan udara yang dicampurkan pada proses whipping. (Person, 1980)


Tabel 2 Perbedaan Komposisi Jenis-Jenis Es Krim
Komposisi
Jenis Es Krim
Ekonomi
Standar
Premium
Super Premium
Kandungan Lemak
≤ 10%
10% – 12%
12% – 15%
15% – 18%
Total Padatan
≤ 36%
36% – 38%
38% – 40%
≥ 40%
Overrun
≥ 120%
100% – 120%
60% – 90%
25% – 40%
Biaya Produksi
Relatif  rendah
Rata-rata
Di atas rata-rata
tinggi

1.1 Air

Air merupakan komponen terbesar dalam campuran es krim, berfungsi sebagai pelarut bahan-bahan lain dalam campuran. Komposisi air dalam campuran bahan es krim umumnya berkisar 55-64%. (Person, 1980)

1.2 Milk Solids-Non-Fat (MSNF)

MSNF merupakan bahan baku es krim yang mengandung laktosa, kasein, whey protein, dan mineral. MSNF merupakan bahan penting dalam pembuatan es krim. Fungsi MSNF dalam es krim adalah sebagai berikut:
1)  Kehadiran protein dalam MSNF dapat meningkatkan tekstur es krim dan mampu mempertahankan tekstur es krim agar tidak snowy dan flaky pada overrun tinggi
2)  Memberi bentuk dan membuat tidak kenyal pada produk akhir
Walaupun memiliki banyak kegunaan, penggunaan MSNF harus dibatasi karena dapat menghilangkan aroma dari beberapa campuran bahan es krim dan MSNF memiliki kandungan laktosa yang tinggi. Kelebihan laktosa pada campuran es krim dapat menyebabkan cacat tekstur es krim menjadi kasar akibat dari adanya kristal laktosa yang terbentuk ke luar campuran. Selain itu, kelebihan laktosa juga dapat menurunkan titik beku produk akhir. Penggunaan MSNF secara umum berkisar antara 9-12%, bergantung pada jenis produk.
Sumber MSNF untuk kualitas produk yang tinggi berasal dari susu skim konsentrat dan bubuk susu skim pemanasan rendah proses spray (spray process low heat skim milk powder). Sumber lain yang digunakan adalah susu skim, susu skim terkondensasi beku (frozen condensed skimmed milk), bubuk buttermilk atau buttermilk terkondensasi, susu terkondensasi, dan whey kering atau whey terkondensasi.
Saat ini penggunaan susu skim bubuk atau skim terkondensasi telah banyak digantikan dengan berbagai jenis susu bubuk pengganti yang merupakan campuran dari konsentrat whey protein, kasein, dan bubuk whey. Kandungan protein dalam bubuk pengganti ini lebih kecil dibandingkan dengan bubuk skim, berkisar antara 20-25% sehingga memilki harga yang lebih murah. Campuran ini juga memiliki komposisi whey protein dan kasein yang tepat untuk menghasilkan kinerja yang baik dalam membuat campuran es krim.

1.3 Susu (milk fat)

Lemak susu dalam campuran es krim memiliki fungsi sebagai berikut:
1)  Meningkatkan cita rasa pada es krim
2)  Menghasilkan tekstur lembut pada eskrim
3)  Membantu dalam memberikan bentuk pada es krim
4)  Membantu dalam pemberian sifat leleh yang baik pada es krim
5)  Membantu dalam melumasi freezer barrel pada saat produksi (campuran non-fat sangat kasar untuk peralatan pendinginan)
Seperti halnya MSNF, penggunaan lemak susu juga harus dibatasi karena dapat menghalangi kemampuan whipping dari campuran es krim. Selain itu, lemak susu yang berlebihan dapat menghasilkan rasa gurih yang berlebihan pada es krim sehingga dapat menurunkan konsumsi. Harga lemak susu relatif tinggi sehingga dapat meningkatkan biaya produksi apabila penggunaannya berlebihan. Kelemahan lain pada penggunaan lemak susu berlebih adalah nilai kalori campuran es krim yang meningkat.
Sumber lemak susu untuk menghasilkan produk es krim dengan cita rasa dan kelezatan tinggi adalah susu segar. Sumber lain yang biasa digunakan adalah mentega dan lemak susu anhidrat.
Lima hal yang perlu diperhatikan dalam memilih sumber lemak susu adalah struktur Kristal lemaknya, laju kristalisasi lemak pada temperatur yang berubah-ubah, profil pelelehan lemak (terutama temperatur pendinginan dan pembekuan), kandungan trigliserida yang mudah meleleh, dan rasa dan kemurnian minyaknya. Kandungan lemak susu pada es krim pada umumnya berkisar antara 10-16%.

1.4 Pemanis (sweetener)

Es krim yang manis pada umumnya didambakan oleh setiap orang yang memakannya. Oleh karena itu, pemanis biasanya ditambahkan pada campuran es krim sebanyak 12-16%-berat. Pemanis akan melembutkan tekstur, meningkatkan kecocokan pada es krim, memperkaya rasa, dan biasanya merupakan sumber termurah dari padatan es krim. Kegunaan lain dari pemanis adalah berperan pada penurunan titik beku sehingga pada temperatur yang sangat rendah, masih terdapat air yang tidak membeku. Tanpa adanya air yang tidak beku tersebut, maka es krim akan menjadi sangat keras dan sangat sulit untuk disendok.
Sukrosa merupakan sumber pemanis yang paling banyak digunakan karena memberi rasa yang kuat. Penggunaan sukrosa telah banyak digantikan dengan gula jagung (corn syrup) karena dapat lebih memperkokoh bentuk es krim dan meningkatkan shelf-life.

1.5 Pemantap (stabilizer)

Penstabil merupakan senyawa, biasanya getah polisakarida makanan, yang ditambahkan untuk menambah viskositas campuran dan fasa tak beku es krim. Tanpa adanya penstabil, es krim akan menjadi kasar dan proses pembentukan kristal es akan menjadi sangat cepat.
Selain itu, penstabil juga berfungsi untuk mencegah terjadinya proses heat shock, yaitu proses pelelehan dan pembekuan pada es krim yang terjadi selama distribusi sehingga menyebabkan es krim menjadi bersifat es (icy). Disebabkan oleh karena berfungsi sebagai menaikkan viskositas, penggunaan penstabil harus dibatasi agar tidak memberikan viskositas yang terlalu tinngi pada campuran es krim. Jumlah penstabil yang ditambahkan biasanya berkisar 0,2%-0,5%-berat
Beberapa jenis penstabil yang banyak digunakan adalah:
1)  Locust Bean Gum: Serat yang dapat larut yang berasal dari endosperma tumbuhan kacang yang biasa tumbuh di Afrika.
2)  Guar Gum: diperoleh dari endosperma kacang tanaman Guar, termasuk dalam keluarga Leguminoceae yang tumbuh di India.
3)  Carboxymethil Cellulose (CMC): berasal dari sebagian besar bahan tanaman atau selulosa kayu yang diolah secara kimia agar dapat larut dalam air.
4)  Xanthan Gum: diproduksi dalam medium kultur cair oleh Xanthaomonas campestris sebagai eksopolisakarida.
5)  Sodium Alginate: Merupakan ekstak rumput laut
6)  Karagenan: Merupakan ekstrak Irish Moss atau jenis alga merah lain
Tiap-tiap penstabil memiliki karakteristik yang bebeda-beda. Biasanya, dua atau lebih jenis penstabil dicampurkan dalam penggunaannya untuk memberikan sifat yang lebih sinergis satu dengan yang lainnya dan meningkatkan efektivitas secara menyeluruh. Sebagai contoh, guar gum lebih larut dibandingkan dengan  locust bean  gum  pada temperatur rendah sehingga banyak digunakan pada sistem pasteurisasi HTST. Karagenan tidak pernah digunakan sebagai penstabil utama, namun sebagai penstabil sekunder yang berfungsi untuk mencegah pengendapan whey dari campuran sebagai efek dari pnstabil yang lain.
Gelatin, protein yang berasal hewan, yang dapat digunaka sebagai penstabil pada es krim, namun penggunaannya saat ini telah banyak digantikan oleh polisakarida dari tumbuh-tumbuhan karena harganya yang relatif murah. (Person, 1980)

1.6 Pengemulsi (Emulsifier)

Pengemulsi adalah senyawa yang ditambahkan pada campuran es krim untuk menghasilkan struktur lemak dan kebutuhan distribusi udara yang tepat sehingga menghasilkan karakteristik leleh yang baik dan lembut. Pengemulsi terdiri dari bagian hidrofil dan lipofil yang terpisah pada permukaan pertemuan antara minyak dan air yang menyebabkan turunnya tegangan permukaan antara minyak dan air dalam emulsi sehingga disperse lemak dapat berlangsung dengan baik.
Pengemulsi asli pada es krim adalah kuning telur, namun yang paling banyak digunakan sekarang ini adalah mono- dan digliserida yang berasal dari hidrolisis parsial lemak hewani maupun minyak nabati. Pengemulsi lain yang banyak digunakan adalah polisorbat 80 yang merupakan sorbitan ester yang mengandung glukosa alcohol (sorbitol) yang terikat pada asam lemak dan asam oleat dan ditambahkan dengan oksietilen untuk meningkatkan kelarutan dalam air. (Person, 1980)
Pengemulsi lain yang dapat digunakan adalah mentega susu dan gliserol ester. Jumlah penstabil dan pengemulsi kurang dari 1,5%-berat campuran es krim. Keduanya harus telah diteliti secara mendalam dan mendapat keterangan Generally Recognized as Safe (GRAS) sebelum digunakan sebagai bahan campuran es krim.

1.7 Pewarna

Merupakan senyawa yang ditambahkan pada campuran es krim untuk memberikan warna tertentu dan membuat penampilan lebih menarik. Jenis yang banyak digunakan adalah Tartazine, Sunset Yellow, Brilliant Blue, dan Carmoisine)

1.8 Pemberi Rasa (Flavor)

Pemberi rasa ditambahkan pada campuran es krim untuk memberikan rasa tertentu. Bahan pemberi rasa yang banyak digunakan adalah vanilla, coklat, perasa buatan, sari buah, kacang, dan lain-lain.

1.9 Bahan Pelengkap

Bahan-bahan pelengkap ditambahkan untuk menambah penampilan luar dan memperkaya rasa. Bahan pelengkap yang banyak digunakan adalah cokelat, permen, biskuit, kacang, dan buah

2    Proses Pembuatan Es Krim

Proses pembuatan es krim terbagi menjadi beberapa tahapan proses, yaitu pencampuran (mixing), pasteurisasi (pasteurization) dan homogenisasi (homogenization), penuaan (ageing), pembekuan (freezing), pengisian (filling), pengerasan (hardening).

2.1 Pencampuran (Mixing)

Pada tahap ini, semua bahan dasar dicampur di dalam tangki berpengaduk. Tangki yang digunakan biasanya berbahan baja tahan karat (stainless steel). Pada proses pencampuran ini, bahan baku cairan dimasukkan langsung ke dalam tangki melalui pipa yang terhubung langsung dengan tangki sedangkan bahan baku padatan dimasukkan ke dalam tangki melalui mulut tangki. Pencampuran memerlukan agitasi yang keras agar semua bahan dapat bercampur dengan baik, oleh karena itu biasanya digunakan pengaduk dengan kecepatan tinggi.
Proses pencampuran pada pabrik es krim dilakukan secara partaian. Pada tahap ini, seluruh bahan baku dimasukkan ke dalam tangki pencampur kemudian diaduk. Terdapat dua buah tangki pengaduk berkapasitas dua ton terbuat dari bahan baja anti karat (stainless steel) dan memiliki pengaduk berjenis propeller.
Semakin lama pengadukan pada proses pencampuran, campuran yang dihasilkan menjadi semakin homogen namun temperatur dan viskositas menjadi semakin menurun sehingga sulit untuk dipompakan menuju proses pasteurisasi. Oleh karena itu, waktu pengadukan pada proses pencampuran dibatasi. Proses pencampuran dari mulai memasukkan bahan baku hingga pemompaan ke proses pasteurisasi menggunakan waktu selama 20 menit. Tangki pencampur harus dibersihkan terlebih dahulu untuk penggunaan memproduksi campuran yang berbeda jenis dan warna.
Proses memasukkan bahan baku ke dalam tangki pencampur terdiri dari dua cara yaitu secara manual dan secara otomatis. Bahan baku yang dimasukkan secara manual biasanya berupa bahan baku padat, sedangkan yang dimasukkan secara otomatis berupa cair yang terhubungkan langsung melalui pipa ke dalam tangki pencampur. Memasukkan bahan baku ke dalam tangki pengaduk secara berurutan sesuai dengan urutan tertentu. Urutan bahan baku yang dimasukkan ke dalam tangki pencampur adalah air, gula pasir, bahan susu, racikan, gula sirup, minyak nabati, dan terakhir adalah rework. Fungsi dari adanya urutan bahan baku dijelaskan  pada uraian berikut ini yang diurutkan dari bahan yang dimasukkan lebih dahulu:

1)     Air

Air dimasukkan pertama kali ke dalam tangki pencampur. Air digunakan untuk melarutkan semua bahan baku. Temperatur air yang masuk ke dalam tangki berkisar antara 80-85oC untuk memudahakan pelarutan bahan baku. Air dimasukkan ke dalam tangki secara otomatis melalui pipa yang terhubung langsung ke dalam tangki. Mula-mula, air yang dikeluarkan tidak merupakan seluruh jumlah air yang digunakan untuk melarutkan bahan baku, tapi disisakan sebagian untuk membersihkan campuran yang masih tersisa setelah campuran dipompakan menuju proses pasteurisasi.

2)     Gula Pasir

Setelah jumlah air yang dimasukkan ke dalam tangki pengaduk mencapai jumlah yang diinginkan, bahan yang kemudian dimasukkan ke dalam tangki pengaduk adalah gula pasir. Penambahan gula pasir sebelum penambahan bahan susu adalah untuk menurunkan temperatur air sehingga tidak terjadi kerusakan nutrien pada susu berupa pemecahan protein. Akibat penambahan gula tersebut, temperatur air turun hingga mencapai 75-80oC.

3)     Bahan Susu

Yang termasuk bahan susu adalah susu skim dan bubuk whey. Penambahan susu pada temperatur air 75-80oC bertujuan agar tidak terjadi penggumpalan, lebih mudah larut, dan dapat membunuh sebagian bakteri yang terdapat pada susu (jika ada).

4)     Racikan

Racikan terdiri dari bahan-bahan pengemulsi dan pemantap. Racikan dimasukkan secara sedikit dmi sedikit agar terjadi pencampuran yang baik dan mencegah terjadinya penggumpalan.

5)     Gula Sirup

Gula sirup merupakan bahan cair sehingga penambahannya ke dalam tangki dilakukan secara otomatis melalui pipa. Gula sirup yang masuk ke dalam tangki bertemperatur 45-50oC.

6)     Minyak Nabati

Seperti halnya gula sirup dan air, minyak nabati juga ditambahkan ke dalam tangki secara otomatik. Minyak nabati yang ditambahkan bertemperatur 40-45oC. Selain dengan cara otomatis, penambahan minyak nabati juga dilakukan secara manual pada pembuatan campuran tertentu sebagai pelarut bahan tambahan seperti kalsium.

7)     Rework

Rework adalah material yang dihasilkan dari beberapa tahapan pada proses. Penggunaan rework dibatasi hanya 10%-berat untuk jenis ice cream dan 15% untuk jenis water ice.

2.2  Pasteurisasi (Pasteurization)

Setelah terbentuk campuran es krim (mix), campuran es krim kemudian dipasteurisasi. Pasteurisasi merupakan titik control biologik (biological control point) pada system yang bertujuan untuk menghancurkan bakteri-bakteri patogen pada campuran. Selain itu, pasteurisasi juga dapat mengurangi jumlah spoilage bacteria. Pasteurisasi memerlukan pemanasan dan pendinginan. Temperatur minimal untuk melaksanakan pasteurisasi bergantung pada waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pasteurisasi.
Pasteurisasi terbagi menjadi dua metode, yaitu metode partaian dan kontinu. Pada metode partaian, campuran dipanaskan dalam sebuah tangki hingga mencapai temperatur minimal 69oC dan dipertahankan selama 30 menit (Marshall, 2003). Setelah dipanaskan dan dipertahankan temperaturnya, campuran kemudian didinginkan hingga temperatur 4oC atau kurang. Metode partaian biasa disebut low-temperatur long-time (LTLT).
Proses pasteurisasi dan homogenisasi dilakukan dengan menggunakan rangkaian alat balance tank, plate heat exchanger (PHE), homogenizer, dan holding tube. Keluaran campuran dari tangki pencampur dipompakan menuju balance tank yang berfungsi untuk menjaga laju alir campuran konstan. Temperatur campuran keluar dari balance tank sama dengan temperatur campuran keluaran tangki pencampur.
PHE terdiri dari bagian regenerasi, pemanasan, dan pendinginan. Mula-mula campuran masuk ke dalam bagian regenerasi. Pada bagian ini, terjadi perpindahan panas antara campuran dari balance tank dengan campuran dari homogenizer yang memiliki temperatur lebih tinggi. Adanya bagian regenrasi ini dapat menghemat kebutuhan energi hingga 90%.
Campuran kemudian dialirkan ke bagian pemanasan. pemanasan dilakukan oleh air bertemperatur 90-95oC yang sebelumnya dipanaskan oleh kukus. Temperatur keluaran campuran setelah pemanasan adalah berkisar antara 80-85oC. Setelah dipanaskan, campuran kemudian dialirkan ke luar PHE menuju homogenizer.
Proses homogenisasi dilaksanakan pada homogenizer. Campuran diberi tekanan tinggi mecapai 100-150 bar untuk ice cream dan 50-75 bar untuk water ice untuk memecah butiran lemak hingga berdiameter 1µm sehingga terbentuk campuran bertekstur halus dan homogen. Setelah homogenisasi, campuran memasuki tahap pasteurisasi di dalam holding tube.
Waktu tempuh campuran melewati holding tube adalah 80oC dan temperatur campuran dijaga tetap 80-85oC. Pasteurisasi berlangsung saat campuran melewati holding tube secara turbulen dan temperatur yang dijaga selama 20 detik sepanjang jarak tempuhnya di dalam holding tube. Dari holding tube, campuran masuk kembali ke PHE ke bagian regenerasi.
Regenerasi dapat menghemat hingga 90% energi yang dibutuhkan untuk memansakan dan mendinginkan campuran. Setelah melepaskan panasnya kepada campuran yang lebih dingin, campuran kemudian masuk ke dalam bagian pendinginan.
Pendinginan pada PHE ini terdiri dari dua tahap. Pertama pendinginan dengan air kemudian dilanjutkan dengan pendinginan menggunakan glikol. Temperatur akhir setelah pendinginan dengan glikol diharapkan mencapai 4oC sebelum dipompakan menuju tangki penuaan.

Metode pasteurisasi yang paling banyak digunakan pada industri es krim adalah secara kontinu atau yang biasa disebut high-temperatur short-time (HTST). HTST dilaksanakan pada sebuah alat penukar panas yang disebut plate heat exchanger (PHE). PHE terdiri dari bagian pemanasan (heating), regenerasi (regeneration), dan pendinginan (cooling). Adanya bagian regenerasi dapat menghemat kebutuhan pemanas dan pendingin hingga 90%. Temperatur dan waktu minimum yang dibutuhkan pada metode HTST adalah 80oC selama 25 detik.

2.3 Homogenisasi (homogenization)

Homogenisasi bertujuan untuk menurunkan ukuran partikel lemak dari susu atau krim hingga mencapai ukuran kurang dari 1µm sehingga memperbesar luas area permukaan. Sebelum homogenisasi, campuran harus telah dipanaskan terlebih dahulu agar berada dalam fasa cair ketika homogenisasi karena pada fasa cair, efisiensi homogenisasi akan lebih besar dan penghancuran gumpalan lemaknya menjadi lebih mudah.

2.4 Penuaan (ageing)

Setelah mengalami proses pasteurisasi dan homogenisasi, campuran kemudian dimasukkan ke dalam tangki penuaan. Temperatur campuran pada saat keluar dari PHE adalah 4oC, yang diharapkan, kemudian langsung dimasukkan ke dalam tangki penuaan dan dijaga temperaturnya tetap pada 4oC atau kurang selama minimal 2 jam (Pearson, 1980). Beberapa tujuan dari proses penuaan ini adalah:
1)  Meningkatkan kualitas whip dan tekstur lembut dari campuran
2)  Membuat protein dan pemantap terhidrasi
3)  Mengkristalkan lemak sehingga lemak dapat menyatu
4)  Mengurangi jumlah panas yang dibutuhkan untuk dibuang pada saat pembekuan

2.5 Pembekuan (freezing)

Pada pembekuan, air dalam campuran dibekukan menjadi Kristal-kristal es untuk menghasilkan tekstur yang agak keras. Proses penambahan udara ke dalam campuran dilakukan pada tahap pendinginan ini. Jumlah udara yang ditambahkan menentukan tekstur es krim yang dihasilkan. Pebekuan dapat dilakukan secara partaian maupun kontinu. (Marshall, 2003)
Pembekuan secara partaian meliputi memasukan campuran es krim ke dalam sebuah silinder yang memiliki sebuah dasher dengan mata pisau pengikir. Dasher berputar-putar di dalam silinder sehingga udara dapat tergabung ke dalam campuran, gumpalan lemak menjadi teraduk, dan kristal-kristal es yang terbentuk pada dinding dalam silinder terkikis oleh mata pisau pada dasher. Viskositas campuran es krim meningkat karena air membeku membentuk padatan es. Gelembung udara terperangkap pada campuran yang viskos tersebut sehingga meningkatkan volum dan membentuk overrun. Overrun adalah persentase pertambahan volume es krim yang dihasilkan dibandingkan dengan volume campuran yang digunakan untuk memproduksi es krim tersebut. Maksimum overrun yang diperbolehkan sebesar 100%, namun overrun sebesar itu sulit dicapai oleh pembekuan secara partaian. Kapasitas yang dapat dicapai dengan menggunakan proses parataian ini adalah antara 1 L hingga 40 L. (Marshall, 2003)
Hampir seluruh proses pembekuan es krim pada industri dilakukan secara kontinu. Kapasitasnya berkisar antara 100 hingga 3000 L per jam per freezer. Freezer yang digunakan biasanya didinginkan dengan refrigerant amoniak. Pada pembekuan kontinu ini, es krim dibekukan hingga temperatur -5oC s.d. -7oC (Marshall, 2003). Beberapa kelebihan pembekuan secara kontinu dbandingkan dengan parataian adalah volume pendinginan per pendingin lebih besar, tekstur produk akhir yang dihasilkan biasanya lebih lembut, penambahan udara ke dalam campuran dapat diatur sehingga overrun dapat diatur sehingga dapat mencapai overrun yang diinginkan, peralatan lain untuk proses dapat diletakkan setelah keluaran dari freezer, dan es krim dapat lebih mudah dibentuk

2.6 Pengisian (filing)

Campuran es krim yang keluar dari freezer setelah pembekuan memiliki temperatur -5oC s.d. -7oC dan masih sedikit lunak. Setelah keluar dari freezer, campuran es krim diberi isian (topping) berupa buah, coklat, atau kacang sebelum kemudian dikemas.

2.7 Pengerasan (hardening)

Setelah bahan-bahan tambahan telah diisikan ke dalam campuran es krim, campuran kemudian dikeraskan pada temperatur -30oC s.d. -40oC. Pada tahapan ini, hampir seluruh sisa air pada campuran membeku. Pengerasan terdiri dari pembekuan diam dengan membekukan campuran di dalam sebuah freezer, pembekuan temperatur rendah hingga -40oC secara konveksi menggunakan terowongan beku dan secara konduksi menggunakan pelat-pelat pembeku (plate freezers).

 

2.8 Pencetakan dan Pengerasan

Setelah beku, campuran kemudian dialirkan ke mesin untuk mencetak es krim sesuai dengan jenis es krim yang akan dibuat. Mesin pencetak es krim di pabrik Wall’s IC terdiri dari tiga jenis tipe mesin yaitu moulded stick machine, extrusion machine, dan direct filling machine.

1)     Moulded Stick Machine

Campuran dari freezer yang masuk ke mesin jenis ini ditampung di dalam sebuah hopper campuran. Dari hopper, campuran kemudian dituangkan ke dalam cetakan yang direndam di dalam larutan air garam, disebut dengan larutan Brine (CaCl2), bertemperatur -25oC s.d. -30oC yang didinginkan memakai amoniak. Kemudian cetakan tersebut berputar dan selama perputaran tersebut, campuran di dalam cetakan diberi stik menggunakan stick inserter dan terjadi pengerasan pada campuran. Setelah keras, kemudian cetakan direndam di dalam larutan Brine hangat, bertemperatur 25-30oC, dan diangkat untuk dilepaskan dari cetakan. Setelah lepas dari cetakan, beberapa jenis es krim diberi lapisan tambahan berupa saus coklat atau bahan lainnya. Setelah itu, es krim dilepaskan di atas kemasan plastic untuk dikemas.

2)     Extrusion Machine

Es krim setengah beku dari freezer dicetak di dalam extruder nozzle kemudian diberi stik dan dipotong menggunakan kawat panas berbahan baja tahan karat. Potongan es krim ditampung pada pelat-pelat yang berjalan di atas conveyor dan dapat menampung potongan es sebanyak tiga buah tiap pelat. Pelat-pelat tersebut kemudian berjalan masuk ke dalam terowongan pengerasan (hardening tunnel) yang bertemperatur -40oC s.d. -45oC. Es krim yang keluar dari terowongan bertemperatur -20oC, telah mengeras, dan menempel pada pelat. Untuk melepaskan es krim dari pelat, pelat dipukul menggunakan pemukul sejenis palu. Setelah lepas, potongan es krim kemudian diangkat dan dicelupkan ke dalam larutan cokelat, untuk es krim tertentu. Setelah itu dilepaskan di atas pembungkus plastik.

3)     Direct Filling Machine

Campuran yang keluar dari freezer kemudian ditampung dalam filler kemudian campuran tersebut langsung diisikan kepada tempat es krim berupa cup atau cone yang berjalan di atas conveyor belt. Setelah terisi dengan campuran es krim, cup dan cone tersebut diberi tutup dengan menggunakan lid inserter kemudian dijalankan menuju terowongan pengerasan. Setelah keluar dari terowongan, es krim dimasukkan ke dalam kemasan kardus untuk dipak.

2.9 Pembungkusan dan Palletizing

Setelah dicetak pada tiap mesin, kemudian es krim dibungkus dengan bungkus plastik dan dipak dalam kemasan karton. Setelah dipak dalam kemasan karton, es krim diletakkan di atas conveyor belt dan dijalankan menuju ruang palletizing untuk mengelompokkan pak-pak es krim atau mengepak ulang es krim.

2.10 Penyimpanan

Dari ruang palletizing, kemudian es krim dibawa ke ruang penyimpanan dingin yang bertemperatur -18oC dan disimpan untuk kemudian didistribusikan. Es krim yang disimpan di dalam ruang penyimpanan dingin dapat bertahan hingga satu tahun.